Fujitsu CX1000 Diklaim Hemat Ruangan Hingga 40%

[left][/left
PERANGKAT komputasi awan menjadi kebutuhan wajib bagi perusahaan yang pertumbuhan datanya cukup signifikan. Namun, masih jarang produsen server yang menawarkan perangkat pendukungnya dengan kinerja tinggi, tapi berbiaya rendah.

Menjawab ceruk pasar ini, Fujitsu menyodorkan server untuk lingkungan komputasi awan, Primergy Cloud eXtension (CX1000). Produk ini menawarkan tingkat keseimbangan antara kinerja dan harga yang optimal, mengubah desain, operasional serta perhitungan ekonomi pada pusat data. Primergy CX1000 diklaim memiliki tingkat skalabilitas tertinggi sehingga ideal untuk lingkungan komputasi awan.

"Server ini mengoptimalkan komponen pendorong biaya operasional daya, panas, dan ruang, sehingga menjadi tonggak baru standar ekonomis data center," tukas Nuraini Kurnia, Marketing Manager Regional Marketing PT Fujitsu Indonesia, belum lama ini.

Menurut perempuan cantik yang akrab disapa Nia ini, desain Primergy CX1000 sejak awal dirancang sedemikian rupa agar mampu memberikan daya komputasi sebesar mungkin per meter persegi, dengan harga serendah mungkin. Server tersebut,kata dia, menampung hingga 38 node server dalam satu rak sehingga tercapai penghematan sedikitnya 20 persen dalam hal biaya dan pendinginan dibandingkan konfigurasi rak standar.

"Primergy CX adalah server kelas baru yang melengkapi lini Fujitsu x86: Primergy model blade (BX),rack(RX),dan tower(TX). Bersamaan dengan PRIMERGY CX1000, Fujitsu memperkenalkan arsitektur baru, Cool-Central, yang mampu menghemat penggunaan ruangan dengan menghilangkan hot aisle dalam pusat data.

Hot aisle ialah ruang di belakang rak tempat pembuangan udara panas dari belakang server.

"CX1000 memiliki cerobong panas sendiri yang menyalurkan udara panas dari atas rak ukuran standar. Tanpa hot aisle, rak Primergy CX1000 bisa disusun saling membelakangi sehingga menghemat ruangan hingga 40 persen," tutur Nia.
Pendekatan Fujitsu yang revolusioner tersebut berujung pada pengurangan konsumsi karbon pada pusat data.Fujitsu Group sendiri sudah tergabung dalam inisiatif Green ICT, Green Policy Innovation yang bertujuan membantu pelanggan memenuhi komitmen lingkungannya.

Sementara itu, etos desain yang mengusung back to basics sejalan dengan kebutuhan mendukung sistem redundant, serta komponen yang bisa dibongkar pasang tanpa mematikan sistem (hot pluggable). Pada aplikasi yang masif dan lingkungan sistem tervisualisasi penuh, layanan di server yang gagal bisa dialihkan ke server lain hanya dengan bantuan peranti lunak. Dibangun dengan komponen standar, konsep desain yang sederhana pada Primergy CX1000 dapat mengganti node server individual bahwa terjadi kegagalan sistem, dan menggantikan komponen yang gagal secara offline. Penambahan dan pengurangan node bisa dilakukan dengan cepat berkat infrastruktur terbagi pada Primergy CX1000.

"Kebutuhan komputasi awan menjadi perangkap bagi operator pusat data ke dalam lingkaran setan antara performa dan biaya," kata Regional Head Platform Business Fujitsu Motohiko Uno.

"Hari ini lingkaran setan itu bisa dikalahkan oleh keseimbangan antara harga dan performa. Primergy CX1000 memperkenalkan solusi yang melampaui batasan batasan skalabilitas, khususnya pada lingkungan komputasi awan," sebutnya.

Sistem Primergy CX1000 menggunakan generasi baru proses Intel Xeon seri 5600 yang mampu memberikan daya proses terbesar.Director of Cloud Computing Marketing Intel Corporation Raejeanne Skillern mengatakan, "Intel dan Fujitsu sudah memiliki sejarah keberhasilan kemitraan yang panjang untuk memberikan kombinasi berharga dari server Primergy berbasis Intel. Dengan peluncuran Intel Xeon 5600 terbaru ini (nama sandi Westmere- EP), Intel menyambut kedatangan server generasi baru dari lini produk Fujitsu Primergy," ucapnya.

Lebih lanjut dikatakan, Primergy CX1000 tersedia di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam mulai akhir Maret 2010.